Allah swt menceritakan kepada kita tentang berita Nabi Nuh bersama kaumnya. Maka Allah Taala berfirman ertinya :
“Nuh berkata : Ya Tuhanku sungguhnya mereka telah menderhakai aku, dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya, melainkan kerugian belaka”.
(Nuh : 21)
Nabi Nuh mengadukan kaumnya kepada Allah swt bahawa mereka telah menderhakainya dan tidak mengikutinya dengan memenuhi perintahnya untuk beriman kepada Allah swt sahaja. Sebaliknya mereka mengikuti para pembesar dan orang-orang kaya di antara mereka yang berharta dan anak-anak mereka hanya menambahi mereka daripada kesesatan di dunia dan kebinasaan di akhirat.
Allah Taala berfirman ertinya :
“Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata :”Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”.
Dan mereka berkata, “Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak..”
(Saba’ : 34-35)
Iaitu kami diberi kelebihan harta dan anak-anak. Seandainya Tuhanmu tidak menyenangi kami, tentulah Dia tidak menganugerahkan semua itu kepada kami.
Maka Allah swt menyanggah mereka dan berfirman bermaksud :
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun, tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh..”
(Saba’ : 37)
Adalah termasuk kebiasaan Jahiliyah saling membanggakan banyaknya harta dan anak. Adapun orang-orang mukmin, maka mereka saling membanggakan iman dan ketaatan.
Banyaknya harta dan anak tidaklah bermanfaat bagi orang-orang kafir dan tidak dapat membela mereka dari seksa Allah swt sedikit pun. Membanggakan banyaknya harta dan anak adalah kedunguan yang sangat.
Sumber Buku : Petua Membentuk Anak Pintar dan Kreatif
Penulis : A. Mohd Azwar
No comments:
Post a Comment